PERBEDAAN AC INVERTER DAN NON INVERTER

AC inverter dan AC standar memiliki beberapa perbedaan yang penting untuk diketahui. Harga AC standar lebih terjangkau dibandingkan jenis AC lainnya. Daya listrik AC standar hanya butuh 800 watt, sedangkan daya listrik AC inverter berkisar antara 350-1080 watt.

AC standar menggunakan sistem kerja yang mudah dipahami, sedangkan AC inverter menggunakan teknologi terkini yang diklaim hemat energi dan daya listrik. Selain itu, unit inverter memiliki kecepatan kompresor yang lebih tinggi dibandingkan unit non-inverter.

AC standar boros listrik, sedangkan AC inverter hemat listrik. Namun, meskipun AC low watt memiliki watt lebih rendah dibandingkan dengan AC inverter, cara kerja keduanya berbeda dan memiliki kelebihan masing-masing.

Untuk menghemat konsumsi energi, tips dan trik menggunakan AC Inverter dengan benar sangat penting. Misalnya, Anda harus memastikan bahwa suhu ruangan tidak akan pernah tercapai sehingga Watt-nya tidak akan melebihi batas maksimal.

KELEBIHAN AC INVERTER

AC Inverter memiliki beberapa keunggulan dibandingkan AC Low Watt, termasuk pendinginan ruangan yang lebih cepat, relatif lebih ramah lingkungan, dan lebih irit listrik. AC Inverter menggunakan freon R410a dan tekanan yang lebih kuat, sehingga disarankan untuk menggunakan pipa yang lebih tebal dari pipa AC konvensional atau AC non inverter.

Kelebihan lainnya dari AC Inverter adalah hemat biaya listrik, ramah lingkungan, pengoperasian tanpa suara, lebih awet, dan pendinginan atau pemanasan yang efisien. Selain itu, AC Inverter tidak memerlukan kompresor saat dihidupkan dan dimatikan secara teratur. Cukup memperlambatnya saat mencapai suhu yang diinginkan. Karena motor terus berjalan pada kecepatan lambat, ini menghasilkan konsumsi daya yang lebih rendah dibandingkan dengan AC non-inverter.

AC INVERTER VS NON INVERTER

Perbedaan utama antara AC inverter dan AC non-inverter adalah kecepatan kompresor. Unit inverter menurunkan kecepatan kompresornya begitu suhu ruangan mencapai suhu yang diinginkan untuk menghemat konsumsi energi. Sebagai perbandingan, motor non-inverter hanya bekerja dengan kecepatan penuh kemudian mati ketika suhu ruangan mencapai suhu yang diinginkan.

AC inverter lebih hemat energi daripada AC non-inverter karena dapat menyesuaikan catu dayanya tergantung pada kebutuhan pendinginan ruangan. Fitur ini membuatnya lebih hemat energi daripada AC non-inverter, yang tidak memiliki kendali atas catu dayanya dan memiliki kompresor kecepatan tetap. Selain itu, AC inverter lebih senyap daripada non-inverter karena konsumsi dayanya yang lebih rendah.

Non-inverter umumnya lebih murah daripada inverter, baik dari segi harga beli maupun biaya pemasangan. Namun jika digunakan dalam jangka panjang, pengguna dapat menghemat tagihan listrik dengan menggunakan AC inverter karena hemat energi.

Saat memilih antara AC inverter dan non-inverter, pengguna harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya, tingkat kebisingan, efisiensi energi, dan kapasitas pendinginan.

KERUGIAN DARI NON-INVERTER

Kelemahan utama AC Non-Inverter adalah biaya kompresor berkecepatan tetapnya. Biaya ini bisa mencapai 30% lebih mahal daripada AC Inverter. Selain itu, AC Non-Inverter hanya memiliki satu kecepatan dan beroperasi dengan prinsip “semua atau tidak sama sekali”, yang berarti bahwa ia harus menyala dan mati secara terus menerus untuk mencapai suhu ruangan yang diinginkan. Hal ini dapat menyebabkan penggunaan listrik yang lebih tinggi daripada AC Inverter.

EFISIENSI ENERGI AC NON-INVERTER

AC non-inverter tidak hemat energi dibandingkan dengan AC inverter. AC non-inverter menjalankan kompresor dengan kecepatan yang sama selama penggunaannya, menghasilkan konsumsi listrik dan tagihan yang tinggi. Sebaliknya, AC inverter dapat mengatur kecepatan motor kompresor, memungkinkan pengurangan biaya energi dan efisiensi energi yang lebih besar. Studi telah menunjukkan bahwa AC inverter dapat menghemat konsumsi energi hingga 44% dibandingkan dengan AC non-inverter, dan hingga 50% untuk tagihan listrik melalui AC konvensional.

TIPS HEMAT ENERGI UNTUK AC NON-INVERTER

Ada beberapa tips hemat energi untuk AC non inverter yang bisa membantu mengurangi tagihan listrik. Ini termasuk menyetel suhu default yang tepat, menghindari sinar matahari langsung dan menyekat ruangan, menjalankan AC terus menerus alih-alih menyalakan dan mematikannya, perawatan dan servis rutin, menyetel suhu terlalu rendah, dan menyegel kebocoran.

Menyetel suhu default ke 24°C alih-alih 18°C ​​dapat membantu menghemat energi. Selain itu, menutup jendela dan pintu saat menjalankan AC akan membantu menjaga suhu yang konsisten di dalam ruangan. Penting juga untuk membersihkan atau mengganti filter udara secara teratur untuk memastikan pengoperasian unit AC yang efisien. Menyegel kebocoran di sekitar jendela atau pintu juga akan membantu mengurangi konsumsi energi. Terakhir, menghindari aktivitas penghasil panas seperti menggunakan pengering rambut atau oven saat menjalankan unit AC dapat membantu menghemat energi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top